Jumat, 26 November 2010

All About Linux

GNU / Linux : The basic stuff
Ditulis oleh sondre64   
Senin, 08 Maret 2010 03:19
Sering sekali pengguna Linux baru membuat pertanyaan seperti "distro A vs distro B enakan mana", atau "bedanya KDE & Gnome dimana?". Supaya ga ribet, lebih baik disatukan di artikel ini. Jadi kalau bingung, liat dulu aja artikel ini, siapa tau udah ada jawabannya.
Nah sekarang ke topiknya, dibikin model tanya jawab aja yak biar gak terlalu ribet.


Q : Apa sih GNU/Linux itu ?

A : linux adalah sebuah kernel / inti suatu sistem operasi komputer yang berisi baris kode perintah untuk menjalankan semua aplikasi pada komputer. Sedangkan kernel linux dibuat oleh Linus Torvalds pada tahun 1991. lebih lengkap mengenai kernel dan gnu linux silahkan klik link sbb :


Q : Bagaimana dengen istilah distro linux ?
A : distro linux adalah kumpulan paket-paket software tambahan semisal pengolah gambar, office suite, firewall, aplikasi voip dsb yang ditambahkan pada kernel linux itu sendiri...
Perbedaan paket dan sistem pengoperasiannya itulah yang disebut dengan distro. contoh yang terkenal adalah Debian, Slackware, OpenSuse, Gentoo, Ubuntu, dan lain-lain. Lebih lengkap mengenai daftar distro linux bisa dilihat pada situs www.distrowatch.com

Q : Gnome, KDE dan XFCE apakah merupakan distro linux ?
A : ketiga nama tersebut merupakan window manager yang digunakan pada banyak distro linux, semisal Gnome pada Ubuntu, KDE pada Mandriva dan XFCE pada Zenwalk.

Selain itu masih banyak jenis window manager yang ada, semua mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. jenis berbagai window manager bisa dilihat pada link http://xwinman.org danhttp://en.wikipedia.org/wiki/Compari...p_environments
Q : Apakah kalimat "free" pada tiap distro berarti gratis ?
A : kalimat "free" yang dimaksud tidak selalu gratis, kalimat free tersebut diambil dari kalimat "Freedom" yang berarti merdeka / bebas. akankah berarti juga gratis ? tidak juga, programmer atau distro berhak meminta bayaran / sumbangan yang pantas akan produknya. biasanya dalam bentuk dukungan korporat dan sumbangan bagi proyek software terkait

Dalam artian lain sebagai pengguna distro tersebut, pengguna berhak menambah, mengurangi bahkan merubah susunan kode program dari distro yang bersangkutan. standar umum yang diterapkan ialah GPL (General Public License). keterangan mengenai lisensi tersebut bisa dilihat pada link : http://en.wikipedia.org/wiki/Gpl

Q : Saya ingin mencoba migrasi ke Linux demi alasan legalitas, apakah yang harus saya persiapkan ?

A : pertama-tama pastikan bahwa anda sebelumnya telah memahami / sedang mempelajari cara kerja linux dan menguasai software-software-nya semisal openoffice.org untuk office suite, Blender sebagai aplikasi grafis 3D, GIMP sebagai pengolah gambar menggantikan Photoshop, VLC Player, Pidgin, dan sebagainya. hal ini untuk memudahkan anda dalam menggunakan aplikasi tersebut dalam lingkunganlinux, selain itu jangan lupa untuk selalu mencari informasi terkait dengan software alternatif lain.

salah satu contoh mengenai daftar software cross-platform linux-w*****s bisa di-unduh di sini

Kedua... pastikan spek komputer anda mencukupi untuk menggunakan linux hal ini juga harus diperhatikan dalam memilih distro linux pilihan anda dan paket software pelengkapnya. Sekali lagi, referensi mengenai distro linux bisa dilihat pada situs www.distrowatch.com

ketiga... rajin-rajinlah mengikuti milis atau forum berkaitan dengan linux bahkan distro linux pilihan anda. tetapi harap diingat biasakanlah membaca panduan atau mencari referensi lain sebelum anda bertanya pada mereka dan juga pastikan bahwa pertanyaan anda bukanlah hal yang terlalu awam.

bila pertanyaan anda seperti itu maka dapat dipastikan anda akan dicuekin atau yang terburuk anda dimaki-maki oleh mereka. bukan bermaksud untuk menakuti tapi untuk membiasakan agar anda tidak malas mencoba terlebih dahulu.

Q : Bagaimana bila software alternatif di linux tidak ada yang sesuai dengan kebutuhan komputasi saya dan bagimana bila software saya di w*****s tidak dapat dijalankan pada platform Linux

A : jawabannya hanya satu. emulator. software emulator tersebut semisal Wine, CrossOver dan Cedega. dari ketiga aplikasi tersebut hanya CrossOver dan Cedega yang berbayar.

Namun software emulasi tersebut pun tidak 100 % mendukung aplikasi pada w*****s... sebelumnya carilah informasi dukungan software yang berhasil di emulasikan oleh ketiga software tersebut.

Namun bila masih mandek gunakanlah alternatif dual-boot / virtualisasi w*****s pada komputer anda.

Q : Yang anda maksud dengan dual boot dan virtualisasi ?

A : dual boot adalah istilah yang digunakan dalam komputasi jika anda menggunakan 2 jenis sistem operasi (OS) disebut dual karena berjumlah 2, selebihnya ada istilah triple & quad-boot (3 atau 4 OS dalam sebuah PC)

cara yang lazim digunakan menggunakan dual boot adalah menginstall w*****s terlebih dahulu lalu diikuti dengan instalasi distro linux pilihan anda, namun hal sebaliknya juga bisa dilakukan dengan mengubah setting pada boot loader (dijelaskan lebih lanjut nantinya)

sedangkan virtualisasi adalah menjalankan OS lain didalam suatu OS yang sedang berjalan menggunakan software virtualisasi semisal virtualbox.

misalkan anda mempunyai sistem operasi utama pada PC anda (biasa disebut 'Host' pada beberapa software virtualisasi) dan anda ingin mencoba OS yang lain pada PC anda tanpa harus capek-capek merubah partisi hard disk anda dan tanpa harus menyetel beberapa opsi lainnya (sistem operasi kedua ini biasa disebut sebagai'Guest'). Yang hanya anda ingin lakukan adalah memasang operating sistem tersebut dalam OS yang telah ada pada PC anda. Nah cara inilah yang disebut dengan virtualisasi

yang perlu diperhatikan dalam proses virtualisasi ini ialah resource atau beban kerja komputer yang bertambah dikarenakan software virtualisasi tersebut akan membuat sebuah OS lain didalam OS pada komputer anda. Dari beberapa info disarankan anda memiliki prosesor dengan kecepatan minimal 1.8 Ghz, RAM minimal 1 Ghz dan ruang kososg pada Hard Disk sekitar 8 - 15 Gb.

Andaikan dirasa terlalu berat bagi anda opsi dual-boot lebih disarankan. Perlu diketahui juga ada distro linux yang mempunyai opsi instalasi bagaikan sebuah aplikasi, pada distro Ubuntu dan variannya diketahui mempunyai fitur yang disebut Wubi.

Cara kerja Wubi tersebut adalah membuat distro linux tersebut bagaikan sebuah aplikasi biasa dan seperti sebelumnya pada teknik virtualisasi, menggunakan Wubi juga membutuhkan sumber daya yang besar terutama space kosong pada HDD.

info lain mengenai virtualisasi, virtualbox dan wubi bisa dilihat pada :

http://wubi-installer.org
http://www.virtualbox.org
http://en.wikipedia.org/wiki/Virtualization

Q: Distro Linux ada banyak: Debian, Open Suse, Slackware, Fedora, Ubuntu, dst. Mengapa demikian? Kenapa gak dibuat jadi 1 saja?

A: Itulah kelebihan Linux, yaitu bisa di-custom sesuai kebutuhan. Tidak semua orang suka menginstall 1 distro besar/lengkap, padahal kebutuhannya spesifik saja, misal untuk mengatur router, membuat media center, atau menghidupkan kembali PC tua dimana w*****s versi terbaru nggak bakal jalan disitu.

Q: Kalau begitu, distro mana yang sebaiknya saya pakai?

A: Salah satu guideline adalah "pilihlah distro yg dipakai orang-orang di sekitar anda". Jadi kalau anda ada masalah, anda bisa bertanya pada orang-orang tersebut. Terlepas dari itu, tiap2 distro memiliki target sendiri, misal:
- Debian, Red Hat, Centos: server
- Open Suse, Debian, Fedora, Slackware: desktop
- GeeXboX: media center
- Knoppix: live CD (gak perlu repot nginstall, cocok buat testing atau yg pengen distro yg bisa dibawa-bawa)
- dst

Distro-distro besar seperti Ubuntu, Slackware, Open Suse, dst punya komunitas yang besar. Kalau anda ada pertanyaan soal Linux, coba bertanya di forum Linux, seperti linuxquestions.org.
Q: Benarkah Linux bebas dari virus?

A: Sebenarnya Linux bukan bebas dari serangan virus, namun kasus infeksi virus atau malware sangat jarang terjadi pada Linux. Ini disebabkan karena konfigurasi dan struktur modul pada distribusi Linux dapat dirubah2 oleh siapapun sesuka kehendak hati, menyebabkan kinerja virus menjadi tidak efisien/efektif pada sistem operasi Linux. Misal, ketidak tersediaan shared library yg dibutuhkan oleh virus untuk berjalan karena tidak terinstal secara default. Selain itu versi sebuah distro Linux sangat sering dirilis dalam 1 tahun sehingga menambah dinamika perubahan struktur distribusi.

Referensi: www.kaskus.us

Rabu, 10 November 2010

GOM Player

GOM Player (Gretech Online Movie Player) is a freeware 32-bit media player for Microsoft Windows, created by the Gretech Corporation of South Korea.
It is the primary client player for South Korean GOM-TV, and is more popular in South Korea than any other media player. Key strengths are the ability to play the majority of media files - including .flv files - without needing to obtain an external codec, and the ability to play some broken media files. Both of those features are significant advantages over traditional media players, such as Windows Media Player.

The latest version of GOM Player will playback the following types of media file.
The latest version of GOM Player will playback the following types of disc -

Supported video/audio formats

The latest version of GOM Player natively supports the following video and audio formats, without any external codecs -
Video formats
MPEG-1, MPEG-4 Part 2, MS MPEG4 V1/2/3, MJPEG, H.263(+), H.264 (MPEG-4 AVC), FLV1, MSVIDC
Audio formats
WAV, MP3, AAC, Vorbis, AMR, QCELP, EVRC

Subtitles

The latest version of GOM Player supports the following subtitle formats -

Codec finder

Another significant feature of GOM Player is that where it can't play the audio or video of a media file natively, it will try to find an appropriate external codec which will play that file format, using the format's GUID, a unique identifier for the required codec. On finding a match, it will direct the user to a webpage where the appropriate codec can be downloaded and installed.

GOM TV

GOM TV is a popular streaming service in South Korea, and as the most attractive feature in GOM Player is chiefly responsible for GOM Player's overwhelming popularity in South Korea. The GOM TV service offers users various video contents ranging from National Geographic documentaries and television dramas to major motion pictures and adult videos.
The service mixes both ad-supported and pay-per-view content. Prices range from 500 won and up (approximately 50 cents U.S.), with most movies available for 2,000 won (approximately US$2).
While the functions are very similar in the English and Korean language versions of GOM Player, the option to watch GOM TV is absent in the English language version.
The GOM Player (up to v2.1.9) allowed American users to connect to the GOM TV StarLeague (a channel of South Korea's GOM TV), to watch the latest matches in South Korea's StarCraft leagues. This feature was tested during the GOM TV Star Invitational, which airs each February. Despite this, the GOM television service is still not included in the English language release (so that American viewers who wish to watch StarCraft matches must use the StarCraft website to connect to the streaming servers). GOM TV now shows e-sports games of Starcraft and Warcraft, so A.V.A. Users can watch the videos for free or choose to pay a fee to download VODs (Video On Demand).

Popularity in South Korea

GOM Player is South Korea's most popular media player. As of July 2007, it had 8.4 million users, compared to 5.4 million users of Microsoft's Windows Media Player.
A survey of usage over a single week by Metrix, an internet survey company, found that 69.8% of users watched pornography, 43.2% watched cinematic movies, 29.6% watched television dramas, 21.8% watched variety shows, 11% watched cartoons, and 7% watched music videos. This is in line with South Korea being the greatest spender per capita on pornography, even though local production of pornography is illegal. Gretech disputes the credibility of this report.
Metrix obtained the survey data from 12,000 internet users who agreed to voluntarily install a monitoring tool. Only file names were used to categorize the media files included in the survey.
Gretech points out that media files played by GOM Player are not monitored, and that only the explicit installation of the Metrix survey software enabled that monitoring to be done.

Controversy


GOM Player is listed in FFmpeg's Hall of Shame, indicating that it is violating FFmpeg's software license terms. However, GOM Player has now acknowledged that it uses FFmpeg source code, saying that it is licensed under the LGPL, and has provided the modified FFmpeg source code.

source: http://en.wikipedia.org/wiki/GOM_Player



New Begins!

Oh My God..! Finally I made this blog! I'm sooooo Happy! (Gapteker Mode On!)

Nah, di sini saya bakal berbagi APAPUN yang saya mau, oke! :)

So, Enjoy this Blog!